08 July 2015

Relasi Perempuan dan Pembangunan

Mochammad Said

Konsep ‘pembangunan’ (development) pada awalnya adalah proyek pasca zaman penjajahan yang digagas oleh negara-negara barat sebagai solusi bagi permasalahan kemiskinan ekonomi di negara-negara Dunia Ketiga. Asumsi dasarnya adalah bahwa kemajuan modern barat merupakan model terbaik bagi kemajuan seluruh dunia, termasuk di negara-negara Dunia Ketiga. Oleh karena itu, konsep pembangunan ini –yang menjiplak model pembangunan negara-negara barat- dijadikan resep utama bagi penyelesaian permasalahan ekonomi di negara-negara Dunia Ketiga (Shiva, 1997).
Namun, pertanyaan kritisnya adalah, apakah resep ‘pembangunan’ tersebut selalu sesuai dengan kebutuhan negara-negara Dunia Ketiga? Dalam kenyataannya, jawabannya tidaklah demikian. Pembangunan yang cenderung dipaksakan tersebut ternyata justru jauh lebih banyak merugikan daripada memberikan manfaat.

17 June 2015

Membongkar Mitos Globalisasi



Mochammad Said


            Globalisasi adalah sebuah istilah yang populer bagi masyarakat kita saat ini. Ia menjadi ungkapan yang menggambarkan proses perubahan dalam mekanisme perekonomian internasional yang semakin mengglobal, di mana strategi perekonomian yang bersifat nasional dianggap semakin tidak relevan. Globalisasi dianggap sebagai suatu proses yang alamiah dan tak dapat terelakkan oleh siapapun.
Namun pertanyaannya, benarkah pengertian di atas, dan apakah memang demikian kenyataannya?
            Kalau kita cermati secara lebih kritis, pengertian globalisasi ekonomi dalam artian yang sebenarnya seperti di atas tidaklah sepenuhnya benar. Mengapa?

13 June 2015

RPA dan Kebutuhan Kesehatan Komunitas: Belajar dari Lapangan[1]

Mochammad Said[2]



Pendahuluan
            Rapid Participatory Appraisal (RPA) adalah sebuah teknik kualitatif untuk asesmen komunitas yang berasal dari negara-negara berkembang untuk mengetahui dan memahami dengan baik kebutuhan suatu komunitas dari sudut pandang mereka sendiri. Metode RPA berkembang sejak 1980an sebagai kritik terhadap pendekatan epidemiologis tradisional dan survei yang boros waktu dan terlalu kaku dalam memahami kebutuhan kesehatan.

09 April 2015

Sejarah Riset Aksi dan Posisinya Dalam Paradigma Penelitian*



Mochammad Said


Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Riset Aksi
            Riset aksi lahir dan berkembang mula-mula di Amerika Serikat. Riset aksi berawal dari karya John Collier pada 1930-an, yang bekerja sebagai komisioner untuk urusan kaum Indian, dan Kurt Lewin pada 1940-an. Lewin, pengungsi Yahudi dari Nazi Jerman yang bekerja sebagai psikolog sosial di Amerika Serikat, berpendapat bahwa manusia akan lebih termotivasi dalam melakukan tugas/pekerjaan apabila dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan tentang bagaimana pekerjaan mereka akan dijalankan. Gagasan orisinal Lewin tersebut sangat berpengaruh, dan setelah dirinya, banyak peneliti mengorganisir riset dan laporan riset mereka sebagai siklus tahapan: amati (observe) – renungkan (reflect) – lakukan (act) – evaluasi (evaluate) – modifikasi (modify).

27 March 2015

Kompetensi Budaya dalam Pelayanan Kesehatan Mental: Pendekatan Ekologi Komunitas

Mochammad Said



Tulisan ini merupakan resume atas artikel yang ditulis oleh Jennifer Abe dari Universitas Loyola Marymount, Los Angeles, Amerika Serikat berjudul A Community Ecology Approach to Cultural Competence in Mental Health Service Delivery: The Case of Asian Americans dan dimuat dalam Asian American Journal of Psychology tahun 2012, Volume 3, Nomor 3, halaman 168-180. Abe -melalui artikelnya- menggunakan pendekatan ekologi komunitas terhadap kompetensi budaya untuk: (1) melihat dan menganalisis konseptualisasi tentang penderitaan, kesejahteraan, dan pelayanan kesehatan mental, dan (2) mengeksplorasi implikasi pendekatan tersebut terhadap penyediaan intervensi kesehatan mental bagi individu dan komunitas, khususnya pada masyarakat Asia-Amerika di Amerika Serikat.